Potensi genetik akan optimal apabila didukung oleh faktor lingkungan yang sesuai dengan kondisi tumbuh kembang ayam tersebut. Perkembangan ini bukan tanpa kendala, meskipun waktu pemeliharaannya relatif sebentar. Tentunya harus diantisipasi dari awal pemeliharaan ayam terutama pada masa-masa kritis pemeliharaan.
Masa Kritis Ayam
Masa kritis ayam adalah masa dimana ayam mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Masa kritis terjadi pada 2 minggu pertama pemeliharaan ayam. Bisa dibilang juga saat masa indukan anak ayam atau masa brooding. Ibaratnya seperti bayi yang baru lahir, biasanya akan dirawat diruang khusus agar pengawasan lebih intensif, bahkan kadang perlu dirawat diruang inkubator untuk mendapatkan penghangat.
Begitupun pada ayam yang sedang dalam masa kritis, perlu diberikan monitoring lebih agar pertumbuhannya optimal. Kenapa penting? Karena pada masa ini sistem pencernaan dan sistem kekebalan belum sempurna dan belum siap dengan perubahan lingkungan. Pada periode ini akan terjadi proses perbanyakan sel (hiperplasia) untuk perkembangan organ dan sistem vital anak ayam, diantaranya:
Sistem kekebalan tubuh
Kekebalan yang berperan pada masa ini ada 2 yaitu kekebalan pasif dan aktif. Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang ditransfer dari induk ayam melalui kuning telur (maternal immunity/ antibodi maternal). Oleh karena itu, penyerapan sisa kuning telur harus berlangsung cepat dan tuntas. Sedangkan kekebalan aktif dihasilkan dari pemberian vaksin (vaksinasi) maupun infeksi virus lapangan.
Masalah yang Sering Dijumpai
Bahasan mengenai masa kritis pemeliharaan ayam Kampung memang tidak akan ada habisnya, fakta di lapangan menunjukkan faktor manajemen pemeliharaan berperan penting dalam menghasilkan performa ayam. Namun demikian, kadang peternak tidak menyadari hal tersebut sehingga kadang lalai dalam menjaga agar ayam mendapat kondisi yang nyaman untuk pertumbuhan. Diantaranya yaitu:
- Kandang belum siap menjelang penerimaan DOC (chick in)
Kondisi tersebut dapat terjadi terutama jika masa istirahat (kosong kandang) singkat, sehingga peternak belum sempat melakukan pembersihan kandang atau peralatan secara menyeluruh. Jika hal ini terjadi, maka dapat menyebabkan DOC tidak segera mendapat tempat tinggal yang nyaman.
- Kandang indukan terlalu padat
Dengan alasan efisiensi, kandang indukan diisi dengan jumlah ayam yang melebihi kapasitas, sehingga hal ini dapat menyebabkan persaingan dalam mendapatkan makan, minum dan udara bersih antar ayam.
- Kesalahan manajemen tirai
Karena alasan takut kedinginan pada masa brooding, biasanya tirai kandang akan ditutup total dengan tujuan agar panas dari brooder terfokus. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kelancaran sirkulasi udara bersih dan kotor bahkan hingga menjadi faktor pemicu infeksi penyakit contohnya penyakit pernapasan. Ayam juga akan mengalami panting (megap-megap) karena kandungan O2 berkurang. Ditambah dengan manajemen litter yang kurang baik, sebagai contoh terlalu lembap atau kering.
Kondisi kedinginan sendiri biasanya akibat peternak terlalu efisien pemanas, sehingga kapasitas pemanas yang seharusnya untuk 1.000 ekor digunakan lebih dari 1.000 ekor.
- Tidak melakukan cek ulang kandang
Peternak akan tahu pertumbuhan dan perkembangan anak ayam jika rajin mengecek kondisi anak ayam, apakah pemanas cukup, apakah feed intake masuk, dll. Namun kadang hal-hal seperti ini masih disepelekan.