Selamat Siang Para Peternak Unggas dimana pun anda berada, kali kami mau membahas Chronic Respiratory Disease (CRD) (Ngorok) biasa nya para peternak suka bingung cara mengobati nya kaya gimana sih? faktor nya apa saja? kami akan berbagi pengalaman disini.
Faktor predisposisi (faktor pemicu munculnya penyakit,rea) CRD Kompleks di antaranya sistem pemeliharaan dengan suhu yang terlalu panas dan dingin, kelembaban tinggi, kurangnya ventilasi, litter terlalu lembab, kadar amonia terlalu tinggi dan cara pemeliharaan dengan berbagai umur dalam satu lokasi peternakan.
Faktor- Faktor tersebut sebagian akan mempengaruhi kualitas udara di dalam kandang. Banyak nya partikel debu di udara akan mengganggu kerja saluran pernapasaan. Di tambah dengan konsentrasi amonia yang meningkat dan akhirnya terhirup akan mengiritasi salauran pernapasaan ayam dan merusak silia pada jaringan mukosa. Sel-sel yang ada di permukaan saluran pernapasaan menjadi rusak, sehingga mekanisme awal pertahanan tubuh menjadi terganggu dan agen penyakit seperti M.galliseptikum yang terbawa udara akan mudah sekali menempel dan akhirnya menimbulkan infeksi dan kerusakan yang lebih parah.
Stress juga merupakan salah satu faktor predisposisi dari CRD Kompleks. Ayam yang sebelumnya telah terserang CRD, saat daya tahan tubuh menurun ketika stress maka infeksi lain seperti collibacilosis akan mudah menyerang, sehingga status penyakit meningkat menjadi CRD Kompleks. Hal-hal yang dapat menyebabkan stres pada ayam diantaranya pelaksanaan potong paruh, vaksinasi, heat stress dan ventilasi buruk.
Ciri-Ciri Ayam Kampung Yang Terkena CRD
1. Ngantuk, Lemas dan Sayap Turun
Ngantuk, Sayap Lunglai dan Badan Lemas
Ciri-ciri yang paling mencolok dari ayam yang terkena pilek yaitu ngantuk, badan lemas dan sayap lunglai atau turun.
Namun tidak selamanya ngantuk, badan lemas dan sayap luglai itu menjadi ciri-ciri CRD, bisa juga ayam hanya terkena sakit lain-nya atau karena faktor cuaca yang ekstrim.
2. Kurang Nafsu Makan
Kedua adalah berkurang-nya nafsu makan pada ayam kampung. Ayam yang terkena CRD selain ngantuk juga di ikuti dengan nafsu makan mereka yang menurun secara drastis bahkan enggan untuk makan.
Selain menyebabkan lemas, menurun-nya nafsu makan juga berpengaruh terhadap turun-nya bobot ayam kampung itu sendiri.
Tentu hal ini akan sangat merugikan bagi peternak ayam kampung dimana berat ayam akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang didapat.
3. Keluar Cairan Dari Hidung
Baik mamalia maupun unggas jika terinfeksi sesuatu pada sistem respirasi /pernafasan-nya pasti tubuh yang terinfeksi akan mengeluarkan cairan sebagai respon penolakan terhadap virus atau bakteri yang menginfeksi.
Nah, jika ayam kampung mengalami hal ini maka saya yakin 100% terkena pilek atau CRD. Untuk itu ada baiknya jika sudah mengetahui secara pasti ayam kampung terkena pilek maka harus segera diobati untuk menghindari kematian.
4. Ngorok dan Cekrek
Apa itu ngorok dan cekrek?
Pernahkah sobat melihat atau memperhatikan ayam yang terkena pilek sesekali akan menggelengkan kepala-nya dengan cepat dan berbunyi “cekrek”.
Yap, gerakan tersebut sebenarnya dilakukan oleh ayam untuk mengeluarkan lendir yang berada di hidungnya.
Yang kedua adalah ngorok, ngorok terjadi karena hidung ayam telah mampet tertutup oleh lendir.
Maka tidak ada pilihan lain lagi bagi ayam untuk menghirup udara selain dari mulut, hal ini menyebabkan bunyi ngorok karena didalam rongga kerongkongan pun sudah terdapat lendir yang mengendap.
Penyebab Penyakit
1. Cuaca Ekstrim
Seperti yang telah disinggung tadi jika daya tahan ayam kampung lebih hebat atau bisa disebut tahan banting, namun tidak dengan cuaca ektrim.
Segala jenis mahluk hidup bahkan tidak terkecuali manusia, cuaca ektrim membuat mahluk hidup tersebut rentan terhadap serangan penyakit.
2. Kebersihan Kandang
80% masalah penyakit datang-nya dari kebersihan kandang yang kurang baik. Kondisi kandang yang kotor dan berbau menyebabkan bibit penyakit tumbuh dengan cepat. Tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan ayam itu sendiri.
3. Lalat
Selain kandang yang kotor dan berbau, lalat juga dituding menjadi biang pembawa penyakit. Mengapa?
Hal ini terjadi karena lalat senang hinggap pada kotoran bahkan bangkai, lalat yang telah hinggap kemudian membawa parasit atau virus dari bangkai/kotoran kelingkungan kandang.
Nah, lalat membawa bakteri atau virus ini kemudian hinggap di tempat pakan ataupun minum sehingga bakteri tersebut berkembang biak ditempat tersebut.
Tempat pakan atau minum yang telah terkontaminasi penyakit kemudian bercampur dengan pakan atau minum dari ayam.
Selanjutya ialah pakan dan minum yang telah terkontaminasi bibit penyakit akan masuk kedalam tubuh ayam dan menjadi sebuah penyakit. Jadi hati-hati yah terhadap lalat, terutama terhadap lalat hijau.
4. Tertular Ayam Lain
Proses penularan penyakit pilek dari satu ayam ke-ayam yang lain-nya terbilang sangat cepat.
Kemungkinan penyebaran penyakit ini adalah karena tempat pakan dan minum yang digunakan
berbarengan dengan ayam yang telah terinfeksi.
Cara Pencegahan
1. Bersihkan Tempat Pakan/Minum dan Kandang
pembersihan kandang meliputi semua yang berkontak langsung dengan ayam. Baik berupa kandang, kotoran, tempat pakan dan minum.
Jaga kondisi kandang tetap bersih dan kering, untuk apa? Untuk mencegah bibit penyakit muncul dan berkembang biak.
Kandang yang bersih dan kering juga akan mengurangi datangnya lalat pembawa penyakit.
2. Stabilkan suhu dan kelembaban kandang
Akhir-akhir ini cuaca nampaknya tidak bersahabat bagi para peternak unggas dimanapun berada.
Mengapa?
Penyebab-nya adalah suhu dingin yang cukup ekstrim sehingga sistem imun ayam berkurang sehingga menyebabkan sakit.
Untuk meminimalisir hawa dingin tersebut, ada baiknya peternak menyetabilkan kehangatan kandang dengan menyediakan lampu pijar atau pemanas buatan.
Tentu tindakan ini sangat diperlukan bagi ayam agar tidak kedinginan di malam hari.
3. Semprot Kandang Dengan antiseptik / Desinfektan
Cara pencegahan yang terbukti ampuh adalah dengan menyeprotkan desinfektan kekandang untuk membunuh kuman, virus ataupun bakteri penyebab penyakit.
Desinfektan akan bekerja membunuh biang penyakit baik berupa menyakit crd, cacar, tetelo dan sebagai-nya.
4. Pisahkan Ayam Yang Terinfeksi
Agar tidak menularkan penyakit ke ayam kampung lain, sebaiknya ayam yang terinfeksi segera dipisahkan atau di isolasikan ketempat yang berbeda dan jangan dibiarkan bersama dengan ayam yang sehat. Pisahkan ayam yang terinfeksi dan sambil diobati tentunya.
Lalu bagaimana cara mengobati-nya?
Diantara lain ini dia obatnya :
1. Tyfural
Adalah serbuk Larut Air Mengandung Tylosin Dan Vitamin (A & C) Yang Efektif Mengobati CRD Dan Menghilangkan Gejala Ngorok Setelah Vaksinasi. Tyfural Sangat Cocok Ketika Sesudah Vaksinasi Di Berikan Karena Dapat Mengurangi Stress.
Tylosin Adalah Antibiotik Makrolida Yang Memiliki Khasiat Yang Baik Terhadap Mycoplasma Gallisepticum Yang Menyebabkan CRD. Tylosin Dengan Cepat Diserap Dari Saluran Pencernaan, Sehingga Konsentrasi Tinggi Obat Dalam Darah, Oleh Karena Itu Mencapai Situs Infeksi Pada Saluran Pernapasan Dalam Konsentrasi Yang Cukup Untuk Menghilangkan Bakteri. TYFURAL Dilengkapi Dengan Vitamin A Dan C Untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Terhadap CRD.
- Komposisi Setiap Kg Mengandung:
Tylosin 80 G Vitamin A 10.000.000 IU
Vitamin C 30 G
-Indikasi
• CRD
• Mengatasi Mendengkur Setelah Vaksinasi.
- Dosis
• Pencegahan: 1 Gram Per Liter Air Minum Pada Hari Berikutnya Setelah Vaksinasi Selama 3 Hari Berturut-Turut Untuk Mengatasi Mendengkur.
• Pengobatan: 2 Gram Per Liter Air Minum Selama 5 Hari Berturut-Turut.
Perhatian Berhenti Memberi TYFURAL 5 Hari Sebelum Unggas Disembelih Untuk Konsumsi Manusia. Nomor Pendaftaran Indonesia: DEPTAN RI No D 01021262 PKS. 1
2. DOXYVET
Adalah antibiotik berbentuk serbuk larut air untuk mengatasi infeksi pernapasaan.
- Indikasi
CRD (Ngorok)
- Keunggulan
Ampuh di gunakan untuk mengatasi serangan Mycoplasma gallisepticum yang menyebabkan penyakit Chronic Respiratory Disease (CRD).
- Berspectrum Luas
Selain ampuh di gunakan untuk membunuh Mycoplasma gallisepticum, DOXYVET juga dapat mengatasi bakteri Gram (-) mau pun bakteri Gram (+).
- Stabil
Kandungan zat aktif dalam DOXYVET stabil sehingga tahan lama di simpan pada tempat yang sejuk dalam wadah tertutup dan terhindar dari sinar matahari langsung.
- Aman
DOXYVET aman bagi unggas karena tidak menimbulkan keracunan dan efek samping terhadap pertumbuhan dan produktivitas ayam apabila di berikan sesuai dosis pemakaian.
- Kemasan Beragam
DOXYVET tersedia berbagai kemasaan sehingga memudahkan peternak memilih kemasan yang sesuai kebutuhan.
- Pemberian Mudah
DOXYVET tersedia dalam bentuk serbuk yang mudah larut dalam air minum sehingga pemberiannya mudah dan dapat di berikan secara masal.
- Aturan Pakai
2 gram tiap liter air minum atau 0,4 gram tiap berat badan, di berikan selama 3 hari berturut turut.
Nah itu dia buat teman - teman peternak doxyvet yang ampuh untuk mencegah dan mengobati penyakit CRD yang cocok di segala perubahan musim, rekomendasi banget ini mah.
3. KITAMOXIN
Adalah Obat CRD yang pengobati penyakit usus dan pernapasaan yang terkait dengan Kitasamysina dan melakukan bakteri sensitif Doxycyline pada unggas.
Adalah Obat CRD yang pengobati penyakit usus dan pernapasaan yang terkait dengan Kitasamysina dan melakukan bakteri sensitif Doxycyline pada unggas.
- Komposisi
Mengandung Amoxsisiklin dan Kitasimisin
- Indikasi
Antibakteri yang peka terhadap Kitasimisin pada hewan
- Klarifikasi
Obat keras yang bersepctrum luas
- Kemasan
250 gram, 1kg
Tersedia dalam bentuk serbuk yang mudah larut dalam air minum sehingga pemberiannya mudah dan dapat di berikan secara masal.
Obat ini sangat ampuh banget untuk mengobati penyakit CRD pada unggas.
4. ENROVET
Adalah obat sepectrum luas antibotik, di di indikasikan untuk pencegahan dan pengobatan pernapasaan. Enterik dan infeksi saluran kemih di sebabkan oleh gram positif (+) dan bakteri gram negatif (-). (Staphylococci, streptoccoci, e.coli, haemophilus, pasteurella, klebsiella, dan salmonella) serta Mycoplasma (RAL), Rickettsia, dan klamidia baik di unggas maupun di hewan besar dan kelinci.
Mengandung Amoxsisiklin dan Kitasimisin
- Indikasi
Antibakteri yang peka terhadap Kitasimisin pada hewan
- Klarifikasi
Obat keras yang bersepctrum luas
- Kemasan
250 gram, 1kg
Tersedia dalam bentuk serbuk yang mudah larut dalam air minum sehingga pemberiannya mudah dan dapat di berikan secara masal.
Obat ini sangat ampuh banget untuk mengobati penyakit CRD pada unggas.
4. ENROVET
Adalah obat sepectrum luas antibotik, di di indikasikan untuk pencegahan dan pengobatan pernapasaan. Enterik dan infeksi saluran kemih di sebabkan oleh gram positif (+) dan bakteri gram negatif (-). (Staphylococci, streptoccoci, e.coli, haemophilus, pasteurella, klebsiella, dan salmonella) serta Mycoplasma (RAL), Rickettsia, dan klamidia baik di unggas maupun di hewan besar dan kelinci.
Komposisi :
Masing-Masing setiap KG berisi : 120 g enrofloksasina
Sifat :
- Anti bakteri agen milik quinolone asam karbon kelompok, digunakan untuk pengobatan berbagai bakteri dan mycoplasma.
- Di gunakan untuk kontrl infeksi yang di sebabkan oleh gram (+) dan gram (-).
- Diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan pernapasaan, enterik dan infeksi saluran kemih.
- Ditandai dengan fakta bahwa itu adalah cepat di serap, sehingga konsentrasinya dalam darah tinggi.
Masing-Masing setiap KG berisi : 120 g enrofloksasina
Sifat :
- Anti bakteri agen milik quinolone asam karbon kelompok, digunakan untuk pengobatan berbagai bakteri dan mycoplasma.
- Di gunakan untuk kontrl infeksi yang di sebabkan oleh gram (+) dan gram (-).
- Diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan pernapasaan, enterik dan infeksi saluran kemih.
- Ditandai dengan fakta bahwa itu adalah cepat di serap, sehingga konsentrasinya dalam darah tinggi.
- Untuk pengobatan CRD kompleks dari infeksi bakteri lain yang menyertainya
- Untuk pengobatan penyakit kolera unggas. baik bentuk pernapasaan pencernaan ataupun bentuk kronis.
- Untuk pengendalian infeksi bakteri yang peka terhadap antibiotik Enrofloksasin.
- Untuk mengatasi infeksi bakteri gram (+) dan gram (-) seperti Mycoplasma sp, Chlamydia, baik pada nggas maupun paada ternak lainnya (sapi, kambing/domba babi )
Dosis dan Cara Pemakaian
Larutkan dalam air minum di berikan selama 3-5 hari
Unggas : 1g / 2 L air minum
sapi, kambing/domba, babi : 1 g / 40kg bb
Withdrawal time
Pengobatan di hentikan 5 hari sebelum ayam di potong
Klik untuk melihat tutorial Enrovet
5. ERYSUPRIM
Adalah serbuk larut air, kombinasi Erythromycin, Sulfadimethoxine, Trimethoprim yang bekerja sinergis membasmi kuman penyebab CRD dan CORYZA.
Adalah serbuk larut air, kombinasi Erythromycin, Sulfadimethoxine, Trimethoprim yang bekerja sinergis membasmi kuman penyebab CRD dan CORYZA.
Indikasi
- CRD (Mendengkur/Ngorok)
- Coryza ( Wajah dingin dan bengkak)
Dosis dan Cara pakai
1 Gram per liter air minum selama 5 hari berturut turut
Peringatan
Berhenti pemakaian 5 hari sebelum unggas di sembelih.
- CRD (Mendengkur/Ngorok)
- Coryza ( Wajah dingin dan bengkak)
Dosis dan Cara pakai
1 Gram per liter air minum selama 5 hari berturut turut
Peringatan
Berhenti pemakaian 5 hari sebelum unggas di sembelih.
Simpan dalam wadah tertutuo rapat, di tempat yang kering dan sejuk, terhindar dari sinar matahari langsung.
6. TETRA CHLOR
Adalah berbentuk serbuk yang larut dalam air dan kapsul yang mengadung 2 antibiotik bersepectrum luas, Vitamin B kompleks, Vitamin C dan Mineral. Kombinasi antibiotik, vitamin, dan mineral tersebut akan mempercepat proses penyembuhan.
6. TETRA CHLOR
Adalah berbentuk serbuk yang larut dalam air dan kapsul yang mengadung 2 antibiotik bersepectrum luas, Vitamin B kompleks, Vitamin C dan Mineral. Kombinasi antibiotik, vitamin, dan mineral tersebut akan mempercepat proses penyembuhan.
- Umur 4 minggu: Sehari 1 kali isi kapsul
- Umur 4-8 minggu: Sehari 2 kali isi kapsul
- Umur lebih dari 8 minggu: Sehari 2 kali isi 1 kapsul
Obat diberikan selama 4 -5 hari secara berturut-turut.
PERHATIAN:
Hentikan pemakaian obat 3 hari sebelum unggas dipotong.
7. NEO MEDITRIL-I
Adalah Obat berbentuk larutan injeksi yang bekerja menghambat kerja enzim DNA gyrase yang di perlukan untuk pembelahan inti sel bakteri. NEO MEDITRIL-I menghambat pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri sehingga efektif mengatasi berbagai penyakit infeksi bakteri pada ternak.
Indikasi
- Ruminansia dan Babi
SEP (Swine Enzootic Pneumonia), infeksi Haemophilus sp., AR (Atropic Rhintis), Pasteurellosis dan ganggu saluran pencernaan serta infeksi yang belum di ketahui penyebabnya.
- Unggas
CRD kompleks, colisepticemia, korisa, kolera, dan infeksi bakteri lainnya.
B.) Unggas
7. NEO MEDITRIL-I
Adalah Obat berbentuk larutan injeksi yang bekerja menghambat kerja enzim DNA gyrase yang di perlukan untuk pembelahan inti sel bakteri. NEO MEDITRIL-I menghambat pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri sehingga efektif mengatasi berbagai penyakit infeksi bakteri pada ternak.
Indikasi
- Ruminansia dan Babi
SEP (Swine Enzootic Pneumonia), infeksi Haemophilus sp., AR (Atropic Rhintis), Pasteurellosis dan ganggu saluran pencernaan serta infeksi yang belum di ketahui penyebabnya.
- Unggas
CRD kompleks, colisepticemia, korisa, kolera, dan infeksi bakteri lainnya.
Keunggulan NEO MEDITRIL-I
Berspektrum luas
NEO MEDITRIL memiliki daya kerja yang luas sehingga ampuh membunuh semua bakteri, termasuk bakteri Gram (-), seperti Escherichia coli, Salmonella sp., Haemophilus sp., Pasteurella multocida, Mycoplasma sp., maupun bakteri Gram (+) seperti Staphylococcus sp., dan Streptococcus sp.
Efektif
NEO MEDITRIL efektif menghambat kerja enzim DNA gyrase yang diperlukan untuk pembelahan inti sel bakteri sehingga bakteri tidak dapat tumbuh dan berkembang biak.
Ampuh
NEO MEDITRIL bekerja langsung pada inti sel bakteri yang merupakan bagian utama dari bakteri sehingga ampuh membunuh bakteri (bakterisidal).
Aman
Tidak menimbulkan keracunan ataupun efek samping pada ternak apabila diberikan sesuai dengan dosis dan aturan pakai sehingga tidak menghambat pertumbuhan dan produksi telur.
Aturan Pakai
A.) Ruminansia, babi
Penyuntikan secara intramuskuler (tembus daging/otot):
- 0,5 ml tiap 10 kg berat badan per hari sebagai dosis awal, kemudian dilanjutkan dengan pemberian - - 0,25 ml tiap 10 kg berat badan selama 3-4 hari berturut-turut
Untuk kasus yang parah:
- 0,5 ml tiap 10 kg berat badan selama 4-5 hari berturut-turut
B.) Unggas
Penyuntikan secara intramuskuler (tembus daging/otot) atau subkutan (bawah kulit):