Pencegahan Kerusakan Hati
Kerusakan hati tidak memiliki gejala spesifik sehingga sulit dilihat dari luar tanpa bedah bangkai. Apabila sudah terjadi kerusakan hati dapat mengganggu laju pertumbuhan dan produksi ternak khususnya pada ayam. Untuk itu perlu langkah-langkah pencegahan dan penanganan untuk mengurangi penurunan produksi akibat kerusakan hati. Pencegahan terhadap kerusakan hati dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Manajemen kandang dan biosekuriti
Manajemen yang baik& biosekuriti secara ketat dan disiplin penting dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran agen infeksi penyakit penyebab kerusakan hati pada unggas. Kelembapan litter atau alas kandang harus diperhatikan. Sebelum chick in harus dilakukan desinfeksi (disemprot dengan Medisep, Sporades, atau Formades). Penggunaan desinfektan diharapkan dapat efektif terhadap virus, bakteri dan jamur.
Kontrol lama penyimpanan ransum
Daya simpan ransum ayam di dalam gudang adalah 21-30 hari sejak tanggal produksi (batch). Baik ransum bentuk crumble (butiran), pellet maupun mash (tepung), akan mengalami penurunan kualitas apabila melewati masa tersebut.
Manajemen tempat penyimpanan ransum
Pencegahan kontaminasi ransum dapat dilakukan dengan mencegah pertumbuhan bakteri dan pembentukan mikotoksin. Pencegahan dapat dilakukan dengan mempertahankan kelembapan yang rendah atau tidak lebih dari 70%, suhu ideal ruangan antara 18-24°C, menjaga ransum tetap segar dan bersih, merawat peralatan ransum.
Pembatasan ransum sesuai kebutuhan
Upaya yang dilakukan untuk mencegah perlemakan yang akan mengganggu fungsi kerja hati adalah dengan melakukan pembatasan ransum.
Kontrol kualitas ransum secara rutin
Lakukan pemeriksaan kualitas bahan baku secara rutin, terutama saat kedatangan bahan baku atau ransum.
Pengurangan penggunaan obat-obat kimia berlebihan
Untuk penggunaan obat dalam membantu meringankan gejala penyakit kurangi penggunaan parasetamol dan obat kimia lainnya secara berlebihan
Kerusakan hati tidak memiliki gejala spesifik sehingga sulit dilihat dari luar tanpa bedah bangkai. Apabila sudah terjadi kerusakan hati dapat mengganggu laju pertumbuhan dan produksi ternak khususnya pada ayam. Untuk itu perlu langkah-langkah pencegahan dan penanganan untuk mengurangi penurunan produksi akibat kerusakan hati. Pencegahan terhadap kerusakan hati dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Manajemen kandang dan biosekuriti
Manajemen yang baik& biosekuriti secara ketat dan disiplin penting dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran agen infeksi penyakit penyebab kerusakan hati pada unggas. Kelembapan litter atau alas kandang harus diperhatikan. Sebelum chick in harus dilakukan desinfeksi (disemprot dengan Medisep, Sporades, atau Formades). Penggunaan desinfektan diharapkan dapat efektif terhadap virus, bakteri dan jamur.
Kontrol lama penyimpanan ransum
Daya simpan ransum ayam di dalam gudang adalah 21-30 hari sejak tanggal produksi (batch). Baik ransum bentuk crumble (butiran), pellet maupun mash (tepung), akan mengalami penurunan kualitas apabila melewati masa tersebut.
Manajemen tempat penyimpanan ransum
Pencegahan kontaminasi ransum dapat dilakukan dengan mencegah pertumbuhan bakteri dan pembentukan mikotoksin. Pencegahan dapat dilakukan dengan mempertahankan kelembapan yang rendah atau tidak lebih dari 70%, suhu ideal ruangan antara 18-24°C, menjaga ransum tetap segar dan bersih, merawat peralatan ransum.
Pembatasan ransum sesuai kebutuhan
Upaya yang dilakukan untuk mencegah perlemakan yang akan mengganggu fungsi kerja hati adalah dengan melakukan pembatasan ransum.
Kontrol kualitas ransum secara rutin
Lakukan pemeriksaan kualitas bahan baku secara rutin, terutama saat kedatangan bahan baku atau ransum.
Pengurangan penggunaan obat-obat kimia berlebihan
Untuk penggunaan obat dalam membantu meringankan gejala penyakit kurangi penggunaan parasetamol dan obat kimia lainnya secara berlebihan